cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Buletin Farmatera
ISSN : 2528410X     EISSN : 2528410X     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2017)" : 6 Documents clear
Abdominal Compartment Syndrome Muhammad Jalaluddin Assuyuthi Chalil
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.891 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.890

Abstract

Abstrak: Insiden dan penyebab Intra-abdominal Hypertension (IAH) dan Abdominal Compartment Syndrome (ACS) adalah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penyakit kritis. Dilaporkan bahwa insiden IAH dan ACS pada populasi yang dirawat pada Intensive Care Unit (ICU) gabungan masing-masing sekitar 32,1% dan 4,2%. Laju kejadian IAH juga telah dilaporkan pada pasien-pasien dengan luka bakar berat yaitu 36,7-70%, 2%-50% pada pasien trauma berat, dan 31,5%-40,7% pada pasien yang menjalani operasi abdominal mayor. ACS meningkatkan risiko terjadinya Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan Multiple Organ Failure (MOF) sebesar 40%, dengan laju mortalitas 63-72%. ACS didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Intra-Abdominal Pressure (IAP) yang bertahan> 20 mmHg (dengan atau tanpa Abdominal Perfusion Pressure (APP) < 60 mmHg) yang dikaitkan dengan terjadinya disfungsi atau kegagalan organ. ACS primer terjadi akibat adanya cedera langsung pada regio abdomen dan pelvik, sedangkan ACS sekunder terjadi tanpa adanya cedera atau kelainan langsung pada abdomen sepertipada syok berat, pemberian cairan yang masif akibat perdarahan, sepsis, capillary leak, atau luka bakar hebat. Metode pengukuran tekanan bladder dikatakan sebagai baku emas dan merupakan pengukuran yang paling dapat dipercaya. Dengan menggunakan sebuah  manometer atau transduser tekanan dan monitor, maka tekanan intravesikal dapat diukur dan dapat digunakan sebagai refleksi IAP.Kata kunci: Abdominal Compartment Syndrome, Intra Abdominal Pressure  Abdominal Compartment SyndromeAbstract:Incidence and cause IAH and ACS are diseases related to critical illness. The reported incidence of IAH and ACS is about 32.1% and 4.2%, respectively, in the mixed intensive care unit (ICU) population. Rates of IAH have also been reported for patients with severe burns (36.7%–70%) and traumatic injuries (2%–50%), and for patients who had major abdominal procedures (31.5%–40.7%). ACS increases the risk of acuterespiratory distress syndrome/multiorgan failure by 40%, mortalityassociated with abdominal compartment syndromeis 63–72%. ACS is defined as a sustained IAP > 20 mmHg (with or without an APP < 60 mmHg) that is associated with new organ dysfunction/ failure. Primary ACS results from direct injury within the abdomen and pelvic region. Secondary ACS develops without direct abdominalinjuries or conditions.Secondary ACS can be seenin patients with severe shock and who have requiredmassive fluid loading due to haemorrhage, sepsis,capillary leak, or major burns.The bladder pressure method is described as the gold standard and is the most reliable measurementof IAP via indirect means.With the use of a manometer or monitoring equipmenta pressure measurement can be achieved toestablish a reflection of IAP.Keyword: Abdominal Compartment Syndrome, Intra Abdominal Pressure
Gambaran Penyalahgunaan Tetrahidrocannabinol (THC) dan Metamphetamine (Met) Pada Usia Pra Kuliah di Kota Medan Dan Sekitarnya Tahun 2016 Ilham hariaji
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.161 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.884

Abstract

Abstrak : Penyalahgunaan narkotika merupakan masalah serius di Indonesia, data Badan Narkotika Nasional 2014 menunjukan bahwa 4,1 juta orang di Indonesia mengalami penyalahgunaan narkotika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  gambaran penyalahgunaan narkotika jenis tetrahidrocannabinol (THC) dan metamphetamine (Met) pada usia prakuliah di kota Medan dan Sekitarnya. Penelitian observasi crosssectional ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara saat penerimaan calon mahasiswa baru pada bulan Agustus hingga Oktober 2016. Skrining dilakukan dengan test urin menggunakan stik narkoba untuk THC dan Met. Dari 4880 sampel yang diambil urin didapatkan 12 sampel urin positif mengandung THC, 33 sampel urin positif mengandung Met, dan 3 sampel urin positif mengandung THC dan Met. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat penyalahgunaan narkotika jenis THC dan Met pada usia pra kuliah di kota Medan dan sekitarnya pada tahun 2016 dan penggunan Met lebih banyak dibandingkan dengan pengguna THC.Kata kunci: metamphetamine(Met),tetrahidrocannabinol (THC), Usia Pra Kuliah narkotikaAbstract: Drug abuse is a serious problem in Indonesia, the National NarcoticsAgency's data in 2014 showedthat 4.1 millionpeople in Indonesia experienceddrugabuse. The purposeofthis study istodescribethetypeofdrugabusetetrahidrocannabinol (THC) andmethamphetamine (Met) attheagepre-college in Medan andsurrounding areas. Thiscross-sectionalobservational study conductedattheUniversityofNorth Sumatra Muhammadiyahuponreceiptofnewstudents in August andOctober 2016. Screeningisdonebyusing a urine testfor THC drugsticksandMet. 4880 samplestakenfrom urine obtained 12 urine samplestestedpositivefor THC, 33 urine samplestestedpositiveforMet, and 3 positive urine samplescontaining THC andMet. Itcanbeconcludedthatthereis a kindof THC anddrugabuseattheageofpre-collegeMet in thecityof Medan andsurroundingareas in 2016 andtheuseoftheMetmorethanusersof THC.Keywords: methamphetamine (Met), tetrahidrocannabinol (THC), Age PreLecturenarcotics
Pengembangan Media Ajar Anatomi dengan low cost material Ratih Yulistika Utami
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.572 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.876

Abstract

Abstrak: Media ajar merupakan sarana yang digunakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran. Media belajar yang sesuai akan meningkatkan retensi mahasiswa. Media ajar harus disusun dengan menerapkan desain isntruksional. Metode yang digunakan yaitu literature review tentang desain instruksional pembuatan media ajar dari EBSCO, PUBMED serta dari buku. Pemilihan bahan low cost material untuk model jantung berdasarakan prinsip: access, cost, technology, novelty, objective, audience dan time. Model jantung ini lebih murah, lebih fleksibel sehingga bisa dimodifikasi, bisa digunakan oleh mahasiswa secara mandiri, mudah dimodifikasi menjadi model kelainan jantung, bahan mudah didapat. Namun perlu perawatan agar tidak mudah rusak karena bahan yang lunak.Kata Kunci: Media ajar, low cost material, anatomi, jantung Development of Anatomy oh Heart Learning Resource with low cost material Abstract: Learning resource is used to facilitate the achievement of learning objectives. Appropriate learning resources will increase studenst retention. Learning resources should be structured by applying instructional design. Authors did literature review about the instructional design for  making learning resources from database i.e EBSCO, PUBMED and from books. Material selection of low cost material for cardiac models based on the principles: access, cost, technology, novelty, objective, audience and time. The heart’s model is cheaper, more flexible so that it can be modified, can be used by students independently, easily modified to become a model of cardiac abnormalities, easily obtainable materials. However, it needs to be cared so tha it  is not easily broken because the material is soft.Keyword: Teaching media, low cost materials, anatomy, heart
Gambaran Tekanan Darah pada Pasien Stroke Akut di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015 Muhammad Al Ghifari; Meizly Andina
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.464 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.871

Abstract

Abstrak: Stroke merupakan penyebab mortalitas peringkat kedua di dunia dengan total 6,5 juta jiwa.Tekanan darah tinggi berkontribusi sebanyak 54% sebagai penyebab stroke di Inggris, Wales dan Irlandia Utara. Tekanan darah meningkat 75% hingga 80% pada pasien stroke akut. Pasien stroke memiliki tingkat tekanan darah sistolik >140 mmHg dalam waktu 48 jam pertama setelah stroke akut. Untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien stroke di RSU Haji Medan tahun 2015. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data rekam medis. Tekanan darah yang paling banyak dijumpai adalah Hipertensi derajat 3 (41,3%). Penderita stroke akut yang paling banyak dijumpai adalah stroke iskemik (72%), jenis kelamin perempuan (55,9%), memiliki riwayat penggunaan obat antihipertensi (25,2%), usia 60-74 tahun (44,8%), penyakit penyerta hipertensi (41,3%), lama serangan sebelum masuk rumah sakit 0-24 jam (76,9%). Tekanan darah pasien stroke akut paling banyak dijumpai pada Hipertensi derajat 3.Keyword: tekanan darah, stroke, stroke akut.Abstract: Stroke is the second cause of mortality in the world with a total of 6.5 million people. High blood pressure contributesby 54% as a cause of stroke in England, Wales and Nothern Ireland. Blood pressure increased 75% to 80% in patient with acute stroke. Stroke patients have high levels of systolic blood pressure>140 mmHg in the first 48 hours after acute stroke. To apprehend the description of blood pressure in patients with stroke in RSU Haji Medan in 2015. This is a descriptive study using medical records. The most common type of blood pressure wasgrade 3 hypertension (41.3%). Mostly patients with acute strokewere found with ischemic stroke (72%), female gender by (55.9%), there was a history of antihypertensive drugs (25.2%), aged 60-74 years (44.8%), hypertension comorbidities (41.3%), long attack before hospital admission 0-24 hours (76.9%). The acute stroke patient's blood pressure was most often found in Grade 3 hypertension Keywords: acute stroke, blood pressure, stroke.
Pengaruh Pemberian Minuman Berenergi yang Mengandung Aspartam terhadap Nilai Fungsi Ginjal Tikus Jantan (Rattus norvegicus L.) Pertiwi, Retno; Suryani, Des
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.376 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.872

Abstract

Abstrak: Tingkat konsumsi minuman berenergi cukup tinggi di masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki banyak aktivitas. Minuman berenergi yang mengandung aspartam jika dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan gangguan pada ginjal, yaitu ditandai dengan peningkatan nilai fungsi ginjal (urea dan kreatinin serum). Penelitian eksperimentaldenganmetode posttest only with control group design yang menganalisis nilai fungsi ginjal dengan menggunakan uji One Way Anova atau Kruskal-Walis. Sebelum perlakuan 30 tikus diadaptasi selama satu minggu dan dibagi kedalam lima kelompok, setelah itu tikus diberi perlakuan selama 28 hari dan pada hari ke-29 darah tikus diambil yang kemudian dilakukan pemeriksaan nilai urea dan kreatinin serum tikus.Dari uji Kruskal-Walis untuk nilai urea didapat nilai p=0,372 (p>0,05) dan  uji One Way Anovauntuk nilai kreatinin didapat nilai p=0,461 (p>0,05). dari hasil studi terdapat perubahan nilai urea dan kreatinin serum tikus namun perubahan tersebut tidak signifikan secara statistik sehingga tidak terdapat pengaruh pemberian minuman berenergi yang mengandung aspartam terhadap fungsi ginjal (urea dan kreatinin serum) pada tikus jantan (Rattus norvegicus L.)Kata Kunci :Minuman berenergi, aspartam, fungsi ginjal, urea, kreatinin. Abstract: Consumption rate of energy drinks is quite high in the community, especially for those who have a lot of activity. Energy drinks containing aspartame if consumed excessively can lead to disorders of the kidneys, which is characterized by an increase in the value of renal function (urea and creatinine serum). The experimental research with posttest only with control group design methods that analyze the value of renal function by using One Way Anova or Kruskal-Walis test. Before treatment 30 rats adapted for one week and were divided into five groups, after that the rats were treated for 28 days and on day 29 rats blood is taken and then examined values of rats urea and creatinine serum. From the Kruskal-Walis test for urea values obtained value of p=0.372 (p>0.05) and One Way Anova test for creatinine values obtained value of p=0.461 (p>0.05). From the results of the study are changes in the value of urea and creatinine serum the rats but the change was not statistically significant so there is no effect of energy drinks containing aspartame on kidney function (urea and serum creatinine) in male rats (Rattus norvegicus L.)Keyword: Energy drinks, aspartame, kidney function, urea, creatinine
Gambaran Faktor Lingkungan Yang Memengaruhi Kejadian Malaria Di Desa Telagah Kecamatan Namu Kabupaten Langkat Tahun 2016 Lubis, Hamidah Syukriah; Boy, Elman
Buletin Farmatera Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.747 KB) | DOI: 10.30596/bf.v2i1.874

Abstract

Abstrak:  Kejadian malaria dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik seperti suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari ,topografi, dan lingkungan biologis yaitu berbagai jenis tumbuhan seperti semak, hutan, kebun, sawah dan kandang hewan ternak disekitar lingkungan rumah. Untuk mempelajari bagaimana gambaran faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian Malaria di Desa Telagah Kecamatan Namu Ukur Kabupaten Langkat tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling, jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Desa Telagah Kecamatan Namu Ukur Kabupaten Langkat memiliki ketinggian 94 mdpl, suhu udara rata-rata  27,4 °C, kelembaban udara rata-rata 82 %, intensitas cahaya matahari rata-rata 199,6 W/m2, kecepatan angin rata-rata 2,45 m/s, curah hujan rata-rata 161,3 mm. Ditemukan semak disekitar 58 rumah, kebun disekitar 33, hutan disekitar 21 rumah, kandang hewan ternak disekitar 43 rumah dengan jarak dari kandang hewan ternak ke rumah yang terbanyak adalah ≤10 meter yaitu 26 responden. Desa Telagah Kecamatan Namu Ukur Kabupaten Langkat memiliki ketinggian tempat, suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya matahari, kecepatan angin, curah hujan yang optimal bagi perkembangan nyamuk. Berdasarkan observasi yang paling banyak dijumpai disekitar tempat tinggal responden adalah semak yaitu sebanyak 58 rumah.Kata kunci: lingkungan, malaria                 Abstract Malaria is influenced by physical environmental factors, such as temperature, humidity, rainfall, wind speed, light intensity, topography and biological environments namely the various types of plants, such as shrubs, woods, farms, fields and livestock enclosures around the house. To study how the environmental factors affect Malaria in Desa Telagah Kecamatan Namu Ukur Kabupaten Langkat in 2016. This research is descriptive using Cross-Sectional Design. Sampling is using Consecutive Sampling Method, the total sample is about  98 responden. Desa Telagah Kecamatan Namu Ukur Kabupaten Langkat is 94 masl, average temperature 27.4oC, average humidity 82%, average light intensity 199.6 W/m2, average wind speed 2.45 m/s, average rainfall 161.3 mm. With shrubs around 58 houses, farms around 33 houses, woods around 21 houses, livestock enclosures around 43 houses, with length from livestock enclosures to the houses at most ≤10 meters are 26 respondents. Desa Telagah Kecamatan  Namu Ukur Kabupaten Langkat have the temperature, humidity, light intensity, wind speed and rainfall that optimal for mosquito’s reproduction. By the observation, the most factors that found around the respondent’s house are shrubs, in 58 housesKeywords: environment, malaria

Page 1 of 1 | Total Record : 6